Minggu, 30 September 2012

Proyek MRT Tetap Jalan Walau Pemimpin Berganti

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan pembangunan transportasi massal, MRT, akan tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pergantian pemimpin di Jakarta tidak akan mempengaruhi proyek tersebut.





Maket MRT (mass rapid transportation) yang rencananya akan dibangun di Jakarta dipamerkan di pameran sosialisasi MRT di Pusat Perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (27/9/2012). Sosialisai proyek MRT dilakukan di tujuh pusat perbelanjaan di Jakarta hingga akhir bulan ini.

Seiring dengan perkembangan tahapan proyek mass rapid transit (MRT), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan aktivitas Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menyosialisasikan rencana kepindahan tersebut.

Tahapan pembangunan proyek memasuki babak baru. Akhir pekan lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo mengumumkan paket proyek bawah tanah senilai Rp 4 triliun sampai Rp 4,5 triliun siap ke proses berikutnya.

Kandidat pemenang tender untuk paket proyek ini adalah perusahaan Jepang, Shimitzu, yang bekerja sama dengan perusahaan konstruksi Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Kandidat berikutnya adalah konsorsium Sumitomo Mitsui Contrantion Company (SMCC) yang bekerja sama dengan Hutama Karya Joint Operation.

Rencananya pemenang tender proyek ini diumumkan pada 11 Oktober. Enam bulan berikutnya pengerjaan proyek bakal dimulai. Tribudi berharap proyek tersebut terus berjalan meski terjadi pergantian pimpinan eksekutif di Jakarta.

Pembangunan MRT tahap I dibangun pada koridor selatan-utara sepanjang 15,7 kilometer dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia. Di sepanjang koridor ini, pelaksana proyek melengkapi 13 stasiun yang terdiri atas tujuh stasiun layang dan enam  stasiun bawah tanah. Proyek ini ditargetkan selesai akhir tahun 2016. (kompas)

Info Terkait: Maket Terminal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar