Kamis, 31 Januari 2013

Nilai Minus Jasa Keamanan di Pusat Perbelanjaan



Semakin menjamurnya pusat perbelanjaan di kota besar membuat orang sering menjadikan pusat perbelanjaan ini sebagai objek wisata akhir pekan. Bersama keluarga ataupun rekan sejawat. Dari jalan-jalan sampai menguras kantong pengunjung ada di sana. Untuk mengantisipasi rasa aman tentran dan nyaman pengelola pusat perbelanjaan menggunakan pengalihan pekerjaan kepada vendor outsourcing.

Karena itulah, berikut sedikit uraian mengenai Sumber Daya Manusia (SDM) dari personil jasa pengaman di pusat perbelanjaan karena letak kantor tempat mengais rezeki berada di lantai atas dan menjadi satu bagian dari pusat perbelanjaan, sehinga kerapkali mengalami, mendengar secara langsung ketidak sesuaian kinerja para personil jasa keamanan ini.

Dengan adanya sistem rolling kerja dikesatuan jasa keamanan membuat mereka  belum mengenal medan kerja sehingga tidak dapat membedakan antara pengunjung dan karyawan. Jika mereka berfikir secar logika dan akal sehat tentunya mereka mengetahui kapan jam operasional pusat perbelanjaan dimulai. Sehingga tidak diperlukan peneguran secara lisan ataupun penulisan buku tamu untuk memasuki area gedung.

Satuan petugas pengamann juga manusia sehingga wajar bila manusia disebut dengan gudangnya kesalahan. Beberapa penyimpangan yang sering terjadi adanya keluhan dri para pemilik kios yang meskipun sudah dipasang CCTV tetapi tetap saja kecurian dan ternyata setelah di putar ulang kembali CCTV pelaku utamanya adalah anggota kesatuan itu sendiri.

Pengunjung pusat perbelanjaan sering kali mendatangi bagian car call untuk meminta bantuan petugas memanggil supirnya ataupun lainnya, sehingga melupakan barang bawaannya di meja carcall sampai akhirnya jam oprasional pusat perbelanjaan berakhir, pemilik barang tersebut belum kembali ke meja car call, sehingga akhirnya petugas carcall menitipkan kepada satuan keamanan untuk diamankan dari jarahan tangan jahil dan akan diambil kembali keesokan harinya.

Tetapi apa lacur, barang yang ketika diserahkan ke petugas keamanan dimasukan kedalam kantong plastik, ternyata keesokan paginya ketika akan dibuatkan berita acara , kondisi plastik sudah dalam keadaan terbuka dan ada barang yang hilang sehingga tidak sesuai seperti pada saat penyerahan di malam hari. Adakah yang tidak jujur dari personil jasa keamanan pusat perbelanjaan?

Patroli memang menjadi bagian dari tugas utama seorang satuan pengamanan. Di antara tempat tempat pusat perbelanjaan, ada lokasi strategis yang dijadikan tempat untuk memadu kasih antara pelayan toko wanita dengan pelayan toko pria. Darah muda memang selalu ingin mencoba hal-hal yang tabu dan belum pantas dilakukan sebelum ijab kabul. Dan ketika aksi mereka dipergoki oleh petugas keamaan dan digiring ke posko untuk diamankan. Apa yang terjadi para pelaku harus mereka ulang perbuatannya di depan petugas. Apakah hukuman ini akan membuat efek jera?

Demikian pula dengan hukuman bagi para perokok yang membandel dan kedapatan sedang meroko di pusat perbelanjaan. Sulutan  beberapa batang rokok yang dinyalakan sekaligus serta memenuhi mulut para pelaku bukanlah solusi yang terbaik tetapi justru akan membunuh pelaku secara perlahan dengan memenuhi paru paru dengan asap rokok.

Semua uraian yang dikemukakan diatas tidak menjadi tolok ukur menjadikan citra buruk bagi vendor outsourcing jasa keamanan tetapi justru SDM yang merupakan asset dari vendor tersebutlah yang  yang belum pantas dan layak untuk menjjadi anggota keamanan. Perekrutan anggota memang harus benar-benar selektif sehingga sifat meminimalisir premanisme di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar